Kulat Pelawan, Jamur Langka dari Bangka yang Muncul Karena Sambaran Petir

Indonesia juga mengenal varian jamur unik. Jamur berharga tinggi ini muncul karena pengaruh petir.

Di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat jenis jamur langka. Namanya kulat atau jamur pelawan. Jamur berwarna merah muda ini tumbuh di dekat pohon Pelawan.

Menurut Chef Ragil Imam Wibowo, jamur pelawan ini sangatlah menarik karena hanya tumbuh dua kali dalam setahun.

"Tapi seperti tahun ini, mereka tidak tumbuh. Karena untuk tumbuhnya, harus ada pemicu berupa petir. Jadi ketika petir menyambar, ada unsur-unsur tertentu yang turun bersama air hujan. Kemudian kena ke pohon pelawan. Ketika keesokan ada matahari, baru mulai tumbuh jamurnya," jelas chef yang gemar mengunjungi pelosok Indonesia untuk menemukan bahan-bahan premium ini kepada Detikfood (21/10).

Tidak semua pohon pelawan bisa ditumbuhi jamur ini. Tapi hanya pohon yang ada di Pulau Bangka.

"Saya pernah baca sebenarnya ini (jamur) juga ada di daerah Banjarmasin. Kemungkinan ada yang mirip ya, karena Banjarmasin masih luas sekali arealnya. Tapi Indonesia kekurangan ahli jamur, jadi agak susah mendapatkan informasi jamur-jamur bagus seperti ini. Sebenarnya banyak jamur liar di Indonesia," Chef Ragil melanjutkan.

Kulat Pelawan, Jamur Langka dari Bangka yang Muncul Karena Sambaran PetirFoto: detikcom

Mengenai rasanya, disebut jamur pelawan punya karakter sangat spesifik. Chef Ragil sendiri belum pernah mencoba jamur versi segarnya karena sangat sulit didapat.

"Orang biasanya saat menemukan yang segar, langsung dikeringkan. Tapi saya pernah tanya petani dan orang-orang yang makan jamur segarnya. Mereka menyebut teksturnya kenyal, diantara jamur kuping dan jamur merang. Tidak sekenyal jamur kuping tapi tidak selembut jamur merang. Rasanya diantara itu, perpaduan keduanya," ungkap chef pemilik NUSA Indonesian Gastronomy ini.

Sementara saat sudah dikeringkan, tekstur jamur akan lebih kenyal dan makin enak. Untuk proses pengeringan sendiri, jamur biasanya ditaruh di tempat penjemuran tradisional bisa selama 6 bulan.

Proses pengolahan jamur kering ini pun membutuhkan waktu lama. "Jamur kering proses pengerjaannya minimal 15 jam sampai bisa diolah. Jamur kering harus direndam dulu di air minimal 12 jam. Setelah 12 jam, baru mengembang. Lalu batang yang kecil-kecil harus dibelah karena didalamnya banyak pasir. Dibersihkan perlahan-lahan, baru direndam lagi. Jika sudah bersih, jamur baru bisa diolah," Chef Ragil menceritakan proses sebelum pengolahan jamur.

Kulat Pelawan, Jamur Langka dari Bangka yang Muncul Karena Sambaran PetirFoto: detikcom

Jamur pelawan sebenarnya bisa diolah jadi apa saja. Namun karena harganya sangat tinggi, jamur perlu diracik menjadi sesuatu yang istimewa. "Sekarang harganya sudah tembus sampai sekitar Rp 2,5 juta per kilogram. Jadinya jamur dipakai di makanan-makanan yang bisa memunculkan rasa khas jamurnya. Karena kalau untuk makanan yang rasa jamurnya tidak keluar, jadi sayang dan tidak bisa menghargai rasanya," ucap Chef Ragil.

Meski begitu, di daerah asalnya jamur pelawan kering banyak diolah jadi gulai. Ada juga beberapa yang dibuat sup. Penasaran dengan keunikan rasa jamur pelawan? Dalam Santap Malam Spesial 100% Indonesia akan dihadirkan sajian ayam yang diolah dengan jamur langka bercitarasa umami ini.

(odi/msa)

0 Response to "Kulat Pelawan, Jamur Langka dari Bangka yang Muncul Karena Sambaran Petir"

Posting Komentar