Ini Bedanya Keju Natural dan Keju Olahan

Di pasaran terdapat keju natural dan keju olahan. Karena dibuat dari bahan berbeda, kualitas keju ini tak sama.

Penyebutan keju natural (natural cheese) dan keju olahan (processed cheese) merujuk pada proses pembuatan sebuah keju. Kualitas keju natural lebih baik karena hanya dibuat dengan bahan alami. Seperti susu, garam, dan rennet atau enzim yang diproduksi di perut sapi.

Keju lalu disimpan atau dieramkan secara alami. Minimal waktu penyimpanan 60 hari dengan maksimal hingga mencapai 3 tahun. Sama seperti wine, rasa keju natural semakin kuat jika masa pengeramannya semakin lama.

Ini Bedanya Keju Natural dan Keju OlahanFoto: iStock

Dalam hal penyimpanan, keju natural tidak bisa sembarangan ditaruh. Idealnya keju diletakkan di wadah atau kertas khusus dalam suhu sekitar 1 hingga 7 derajat celsius. Seperti di rak sayuran di kulkas yang temperaturnya stabil. Bukan di freezer yang terlalu dingin.

Keju natural biasanya dijual dalam bentuk bulatan, lembaran, kotak-kotak kecil, atau parutan.

Kebalikannya dari keju natural, keju olahan tidak dibuat dari bahan alami seluruhnya. Sebagian dibuat dengan keju natural lalu ditambahkan bahan-bahan lain seperti susu, whey, konsentrat protein susu, lemak susu, kultur keju, dan bahan pengawet seperti sodium citrate, sodium phosphate dan sorbic acid.

Ada juga penambahan garam yang jumlahnya bisa 2 kali lipat dari penambahan garam saat pembuatan keju natural.

Ini Bedanya Keju Natural dan Keju OlahanFoto: iStock

Keju olahan tak jarang mengandung annatto atau pewarna oranye dalam jumlah banyak. Proses pengeraman tidak ada dalam pembuatan keju olahan. Ini sekaligus menjadi pembeda kunci antara kualitas keju olahan dengan keju natural.

Usai semua bahan diemulsi dan dicampur, adonan keju lalu dibuat menjadi produk keju yang diinginkan. Bisa berbentuk lembaran keju tipis, saus keju atau pasta keju. Keju lalu langsung dijual di pasaran.

Dalam hal penyimpanan, keju olahan tak memerlukan penanganan khusus seperti keju natural. Ini karena penambahan bahan pengawet membuat keju lebih tahan lama.

Ini Bedanya Keju Natural dan Keju OlahanFoto: iStock

Untuk membedakan keju natural dan keju olahan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Lihat keju
Keju natural permukaannya tidak mengkilap. Berbeda dengan permukaan keju olahan yang tampak bersinar bahkan usai plastik pembungkusnya dibuang.

2. Pegang keju
Coba tes tekstur keju dengan cara memegang dan sedikit melipatnya. Normalnya keju natural akan hancur. Tetapi keju olahan lebih lentur dengan tekstur lebih lengket. Beberapa keju olahan bahkan tidak hancur meski sudah dilipat.

3. Aroma keju
Keju natural mengeluarkan aroma berbeda tergantung jenisnya. Ada yang berbau earthy, nutty, dan buah. Sementara keju olahan tidak beraroma kuat. Tetapi mungkin beraroma susu yang dimasak karena keju ini melewati proses pemanasan saat dibuat.

Ini Bedanya Keju Natural dan Keju OlahanFoto: iStock

4. Rasa keju
Cita rasa keju natural amat beragam. Tetapi keju olahan biasanya hanya dideskripsikan dengan satu rasa yaitu asin.

Karena kualitas keju natural yang lebih baik, mengonsumsi sedikit keju ini saja sudah memuaskan.

"Makan potongan kecil keju natural menawarkan jauh lebih banyak rasa dan kepuasan dibanding makan keju olahan dalam jumlah banyak. Karena hal ini biasanya Anda tidak makan keju natural dalam jumlah banyak," ujar Max McCalman, penulis A Connoisseur's Guide to the World's Best.

(odi/adr)

0 Response to "Ini Bedanya Keju Natural dan Keju Olahan"

Posting Komentar