Jukut Ares dan Sate Kakul yang Gurih Sedap dari Gianyar

Keong sawah menjadi olahan unik di pulau dewata. Dibuat sayur dengan ares dan sate yang kenyal gurih. Wajib dicicipi!

Kalau nasi Bali selalu jadi menu wajib saat berkunjung ke Bali, boleh juga sesekali Anda mencicipi sajian unik dari pulau dewata. Salah satunya sayur ares atau jukut ares.

Ares merupakan sayuran populer di Bali. Sebutan untuk batang pisang muda atau gedebong nguda. Jangan membayangkan batang pisang yang besar dan keras. Karena yang diambil adalah batang pohon pisang muda. Itupun dikupas lapisan batang di bagian luar hingga mendapatkan bagian yang lunak dengan warna putih kemerahan.

Foto: warung kalkul/detikcom

Untuk menghilangkan rasa sepet dan pahit serta getahnya, setelah ares diiris tipis biasanya diremas-remas dengan garam dan minyak kelapa. Setelah layu dan lemas barulah dibilas dan diperas hingga tiris.

Jukut ares hanya disajikan saat upacara Yadnya yang umum digelar oleh masyarakat HinduBali. Biasanya dimasak bersama tulang ayam atau bebek yang direbus hingga menghasilkan kaldu yang gurih.

Sebenarnya ini cara memanfaatkan tulang-tulang bebek dan ayam yang dagingnya sudah diambil untuk dibuat hidangan lain. Bumbu lengkap juga dipakai dalam sayur ares. Seperti cabe merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, asam, terasi, daun serai dan salam.

Jukut ares kuahnya berwarna cokelat dengan rasa asam dan minyak kelapa yang gurih. Kalau ingin mencicipi jukut ares, Anda bisa singgah ke Warung Sate Kakul di Jl Raya Tebongkan, Gianyar, Bali. Warung ini cukup mudah dicari lokasinya.

Di warung ini ada sup ares yang dibuat dengan campuran daging keong sawah atau daging keong emas.

"Supnya terasa asamnya dan nikmat pas hangat, kebetulan cuaca sekarang mendukung untuk makan sup. Jadi nikmat sekali," ujar salah satu pengunjung, Marcellinus pada detikfood (13/12).

Foto: warung kalkul/detikcom

Daging keongnya terasa gurih empuk. Kuahnya gurih asam dengan rasa asam yang kuat. Aresnya terasa crunchy segar. Sungguh menyegarkan. Selain diolah jadi jukut ares, keong emas di warung ini juga diolah jadi sate.

Daging keong yang kenyal gurih dibalut bumbu kecap. Warnanya cokelat tua dengan tabiran irisan cabe merah dan bawang merah goreng. Rasanya manis, pedas dengan paduan rempah yang pekat.

"Bumbu sate kakulnya terasa khas Bali sekali, berbeda dengan bumbu dari wilayah Jawa Timur atau tempat lain. Tidak terasa amis dan empuk sekali daging keongnya," komentar Machellinus, pengunjung yang berprofesi sebagai Senior Cook.

Harga paket kombinasi sup ares dan sate kakul itu pun hanya Rp 30.000 per porsi. Warung ini juga bersuasana teduh dengan interior kayu dan bambu. Setelah makan kenyang Anda bisa bersantai sejenak di sini.

(odi/ani)