Jual Makanan Online di Facebook, Wanita Ini Terancam Dipenjara

Wanita asal California Utara ini menjual makanan favoritnya secara online di Facebook. Iapun terancam dipenjara karena melanggar hukum.

Mariza Reulas terancam dipenjara setelah tertangkap menjual masakannya secara online dalam grup makanan di Facebook. Wanita asal California Utara ini sedang dalam proses hukum karena telah menjual masakannya dalam grup makan di Facebook yang dinilai pejabat setempat sebagai perbuatan ilegal.

Pejabat setempat San Joaquin menyebutkan Mariza Reulas, dari Stockton menjual ceviche buatannya melalui internet dan kini menghadapi proses hukum. Reulas mengungkapkan kejadian ini seperti mimpi baginya. Apalagi kemungkinan ia akan menjalani hukuman penjara hingga 1 tahun.

Foto: Fox40

Ia bergabung dalam grup Facebook bernama '209 Food Spot' dimana orang-orang dari Stockton berbagi resep dan makanan secara teroganisir. Kadangkala mereka menjual apa yang mereka masak. Pada 3 Desember 2015, seseorang menghubungi Reulas secara online dan memesan ceviche, hidangan seafood dari ikan segar yang populer di pesisir Meksiko.

Reulas menyajikan ceviche di atas tortilla dengan topping irisan alpukat. Namun, ternyata pemesan adalah penyidik daerah San Joaquin yang sedang bertugas untuk menangkap orang-orang yang menjual makanan tanpa izin khusus.

Foto: Fox40

Reulas dan sekitar 12 orang lainnya dinyatakan melakukan 2 pelanggaran ringan untuk mengoperasikan fasilitas makan dan terlibat dalam bisnis tanpa izin. Ia menolak tuduhan tersebut yang memberi 3 tahun masa percobaan. Dari semua yang tertangkap, hanya Reulas yang menolak.

Penolakannya karena ia orangtua tunggal dan memikirkan anak-anaknya seperti anaknya yang berusia 6 tahun yang selalu bertanya tiap kali ia menjalani pemeriksaan. Jaksa Distrik San Joaquin, Kelly McDaniel mengatakan bahwa peringatan telah dikirim ke grup tersebut sebelum tuduhan diberikan.

Foto: Fox40

McDaniel mengatakan menjual makanan tanpa izin dan tanpa menjalani pemeriksaan departemen kesehatan bisa membuat konsumen berisiko. Juga tidak adil bagi pengusaha lain yang benar-benar mendapat izin.

"Saya tidak mmebuat hukum, saya menegakkan hukum. Dan legislatif telah menganggap bahwa ini adalah kejahatan," tambah McDaniel dikutip dari foxnews.com (7/11/16)

(odi/ani)