Area parkir Lao-ITECC di Vientiane berubah jadi tempat berkumpulnya orang dari berbagai negara untuk menyaksikan musik sekaligus menikmati kuliner. Pada pembukaan festival hari Sabtu (12/11), sudah nampak antusiasme warga setempat.
Acara dimulai pada pukul 18.00 dengan tarian tradisional Laos. Kemudian duta besar dari negara ASEAN dan mitra wicara (dialogue partners) berjejer bersama di depan panggung. Sambutan diberikan pihak Indonesia selaku penyelenggara festival.
"Acara diselenggarakan berkaitan dengan peran Laos sebagai ASEAN chair tahun ini. Event ini untuk kalian, warga Laos dan seluruh masyarakat Vientiane yang sudah bekerja keras sepanjang tahun sebagai ASEAN Chairman," ungkap Irmawan Emir Wisnandar, Duta Besar Indonesia untuk Laos.
|
Melalui penyelenggaraan acara diharapkan ada pertukaran budaya, komunikasi interaktif dan hubungan lebih dekat antarnegara ASEAN Plus. Sekaligus menunjukkan keragaman budaya ASEAN Plus melalui musik dan kuliner.
"Mari bernyanyi bersama dan menikmati kuliner dari ASEAN Plus!," ucap Dubes Irmawan dalam bahasa Indonesia.
Selanjutnya acara pun diisi dengan tari tradisional Rusia dan Korea Selatan. Kemudian menyusul penyanyi asal Vietnam dan India. Saat penampilan India, beberapa warga India ikut berjoget di hadapan panggung.
Sekitar pukul 19.00, penyanyi dangdut Oza Kioza dari Indonesia naik ke atas panggung. Mengenakan gaun hitam dengan sentuhan batik, ia menyanyikan tujuh lagu.
Diantaranya lagu populer seperti 'Sakitnya Tuh Disini', 'Madu dan Racun', hingga 'Mencari Pokemon'. Sebagian penonton antusias berjoget bersama.
|
Tidak cuma dangdut, penyanyi yang komunikatif ini juga menjajal lagu 'Flashlight', 'Faded' dan 'Someone Like You'. Lagu terakhir sempat diaransemen dengan sedikit sentuhan musik dangdut.
Masyarakat lokal yang ramai mengerubungi bagian depan panggung, tampak bersemangat ketika Oza memberi encore 'Yen Sabai Sao Na'. Salah satu lagu terkenal dari Laos.
Bisa diduga, mereka ikut bernyanyi bersama Oza. Penyanyi berambut panjang ini pun sukses menghibur penonton.
Setelah Oza Kioza, masih ada penyanyi dari Australia, Malaysia dan Laos. Baru kemudian sekitar pukul 20.00, indie-pop band asal Indonesia, Rebel Suns, mengisi festival. Mereka membawakan lagu 'Save Your Breath', 'World Number Two', 'Portland', 'Things We Did' dan 'Sugar'.
Lagu-lagu bernuansa pop dan rock itu ikut memeriahkan suasana festival. Anak-anak muda khususnya, tampak menikmati permainan musik Rebel Suns.
|
Akhir acara ditutup dengan penampilan dari dua penyanyi China dan Filipina. Festival hari pertama pun usai pada pukul 22.00.
Disela-sela festival, Detikcom sempat menemui Oza Kioza yang mendapat respon hangat dari masyarakat setempat. Ia mengaku sudah pernah membawakan lagu Laos yang sama sebelumnya.
"Sekitar pertengahan tahun pernah tampil di acara Wonderful Indonesia di Laos juga. Saya bawa lagu Yen Sabai Sao Na, dulu hafalinnya dikasih waktu 3 hari sebelum show. Waktu itu rame dan responnya bagus banget. Ada menteri-menteri juga, jadi lebih menegangkan. Kalau sekarang kan untuk masyarakat luas," ujar Oza.
Oza kemudian memberi tanggapan mengenai acara ASEAN Plus Music and Culinary Festival.
"Hari ini keren sih, responnya sangat luar biasa. Ternyata lagu dangdut digemari banget di sini. Kan tadi kelihatan pas lagu dangdut, penontonnya langsung ke depan semua, ngumpul semuanya. Orang-orangnya juga meskipun nggak tau kita ngomong apa, tapi yang penting seru bareng. Pecahlah ya!," tutur Oza.
Untuk hari kedua, masih ada pertunjukkan dari Vietnam, Laos, Filipina, Indonesia, Malaysia dan China. Christian Bautista dan Andra and The Backbone turut berpatisipasi dalam kegiatan malam nanti.
(odi/adr)
0 Response to "Musik Dangdut dan Pop Indonesia Meriahkan Pembukaan ASEAN Plus Music and Culinary Festival"
Posting Komentar