Umumnya industri makanan dan fashion berdiri sendiri-sendiri. Tetapi dua brand lokal Indonesia, Pancious dan (X)S.M.L berinisiatif membuat sebuah kolaborasi unik. Pancious yang dikenal sebagai restoran Italia premium menjalin komunikasi dengan (X)S.M.L yaitu merek fashion lokal dengan desain edgy sebagai andalannya.
Bertempat di Plaza Indonesia (26/10), Pancious dan (X)S.M.L memperkenalkan kolaborasi bertajuk La Storia del Banchetto. Jun Mardian Sugandhi selaku CEO (X)S.M.L bercerita inisiatif kerja sama datang dari kedua belah pihak. Meski memiliki lini bisnis berbeda, tetapi menurutnya ada keterkaitan antara fashion dan makanan.
|
"Gaya hidup (life style) yang baik itu didukung 3 hal yaitu berpakaian baik (dress well), makan sehat (eat well), dan istirahat cukup (rest well). Ini holistik," tutur Jun. Bersama Marketing Director Pancious Group, Fransisca Tjong, keduanya merencanakan kolaborasi ini sejak 6 bulan lalu.
Kolaborasi diberi nama La Storia del Banchetto atau berarti Cerita Perjamuan dalam bahasa Indonesia. Mengambil latar Eropa khususnya Italia, (X)S.M.L luncurkan 3 gaun sebagai koleksi Fall/Winter 2016. Gaun-gaun ini didominasi warna merah dan hitam dengan detail ruffle yang cantik.
Sementara Pancious meluncurkan 5 menu Barat baru yang tampilannya turut didominasi warna merah dan hitam. Diantaranya Ox Tongue Arrabiata, Squid Ink Risotto, Watermelon Fresco, Lychee Charcoal Lemonade dan Ricotta and Raspberry Pancake.
|
Jun bercerita pada kolaborasi ini Pancious menyusun menu terlebih dahulu. "Warnanya Pancious kita ambil, setelah itu baru (X)S.M.L sesuaikan. Pancious pakai pasta cabai dan tomat jadi kita ambil (warna) merahnya, ada egg white kita ambil (warna) putihnya, dan beberapa pakai tinta cumi jadi kita ambil (warna) hitamnya," tutur Jun pada detikFood.
Mengenai menunya, Ox Tongue Arrabiata (Rp 72.000) berupa spaghetti dengan saus arrabiata. Toppingnya terdiri dari potongan lidah sapi lembut, terung dan basil. Sementara Squid Ink Risotto (Rp 79.500) adalah risotto dengan saus hitam dari tinta cumi. Disajikan bersama udang, ikan gindara dan tomat.
Ricotta and Raspberry Pancake (Rp 56.000) jadi dessert pemuas selera. Pancake cokelat diberi topping keju ricotta, selai raspberry dan es krim. Sebagai penyegar tenggorokan ada Watermelon Fresco (Rp 36.000) yang merupakan paduan buah semangka dengan daun basil.
|
Kalau mau yang istimewa ada Lychee Charcoal Lemonade (Rp 36.000) yaitu minuman hitam dari arang aktif dengan campuran lemon dan buah leci. Rasanya makin unik karena diberi foam berupa putih telur di atasnya.
Mengenai kesulitan, Jun mengaku tidak ada. Ia menuturkan, "Kesulitan tidak ada. Sama-sama brand lokal, visi misi dan target marketnya juga sama." Kedepannya pria berkulit putih ini berharap bisa melahirkan kolaborasi lebih banyak lagi antara dunia makanan dan fashion. "Brand lokal itu eksis dan oke," pungkasnya.
Di Pancious, deretan menu ini sudah bisa dinikmati di semua outlet mulai 24 Oktober 2016. Sementara (X)S.M.L juga sudah menjual beberapa gaun cantik tersebut di gerainya.
(odi/adr)
0 Response to "La Storia del Banchetto, Kolaborasi Unik antara Makanan dan Gaun Gaya Eropa"
Posting Komentar