Sesuai dengan namanya, sumsum mengandung makna, putih lembut dan gurih. Secara tradisi Jawa, bubur ini disajikan seusai orang punya hajatan atau kerja besar. Dengan harapan bisa mengembalikan 'sumsum' atau stamina seusai bekerja keras. Di dalam upacara tradisi Jawa, bubur ini juga dihadirkan sebagai pelengkap upacara atau selamatan. Sebagai simbol kesucian, kebersihan dan niat baik.
Kaum, restoran Indonesia yang dibuka oleh PTT Family bulan lalu ini mengedepankan konsep pelestarian produk pangan lokal. Restoran yang digagas oleh Ronald Akili,CEO PTT Family, Lisa Virgiano, Brand Director dan Antoine Audran, Executive Chef menghadirkan hidangan asli Indonesia.
Salah satu sajian pencuci mulut andalan restoran ini adalah Bubur Sumsum Kaum. Bubur ini dihadirkan dalam bentuk lingkaran hijau putih di dalam mangkuk. Dilengkapi santan yang dikocok dan juruh lontar. Dalam perkenalan bersama sejumlah media di Bali, 10/11/2016 lalu, Lisa mengungkap asal muasal bahan pembuat bubur yang lembut legit ini.
|
Bahan utama bubur ini adalah tepung beras. Beras spesialiti Jatiluwih menjadi pilihan Kaum. Beras yang ditanam dengan sistem persawahan subak ini telah teruji kualitasnya. Dari butiran beras medium grain yang direndam dan ditumbuk halus dihasilkan tepung beras yang harum. Tepung beras ditumbuk ketika akan dipakai sehingga terjaga kualitasnya.
Sedangkan untuk pewarna hijaunya, Executive Pastry Chef Dedy Sutan, juga punya pilihan, berupa daun suji dan daun pandan. "Daun suji diblansir, direbus sebentar kemudian direndam air es baru dihaluskan dan diperas airnya,' ungkap chef yang ramah ini.
Untuk saus santannya selalu dibuat dari kelapa segar. Setelah dikupas, kelapa diparut dan diperas dengan memakai air kelapanya sendiri sehingga aromanya wangi dan rasanya legit.
|
Sedangkan untuk sirop gula merah yang dipakai tak asal gula merah saja. Kaum sendiri memakai jenis gula nira, gula kelapa, lontar dan gula nipah. Meskipun warnanya sama-sama cokelat kekuningan tetapi citarasanya berbeda.
Gula dari nektar bunga lontar dikenal dengan sebutan 'coconut nectar' merupakan proses sebelum nektar yang dimasak menjadi gula lontar. Citarasanya tak hanya manis tetapi juga ada rasa fruity yang segar.
Satu lagi bahan penambah aroma yang dipakai chef Dedy Sutan adalah vanili batang dari Bedugul. Batang vanila yang pipih hitam punya biji halus vanili yang wangi semerbak. Bukan hanya tampilan hijau putih yang cantik, citarasanya juga istimewa. Karena dibuat dari produk unggulan Bali. Kalau ingin membuat bubur sumsum ini, klik saja resep yang diberikan chef Dedy Sutan ini!
(odi/odi)
0 Response to "Cerita Alam Bali dari Semangkuk Bubur Sumsum yang Enak"
Posting Komentar