Menurut studi, mengonsumsi makanan di meja selama jam kerja dapat menghambat produktivitas kerja. Kebiasaan ini kini menjadi sangat umum dilakukan. Dua dari tiga orang menyantap makan siang di meja kerjanya hampir setiap hari dalam seminggu.
Kebiasaan ini disebut juga dengan Al Desko atau makan di meja kerja, tidak di pantry ataupun kantin serta restoran di luar area kantor.
Foto: iStock
|
Menurut laporan Hindustan Times (28/11), sebuah survei yang dilakukan pada lebih dari 1.000 karyawan kantor, 2 dari 5 orang mengatakan bahwa mereka terlalu sibuk hingga tak sempat untuk pergi makan siang di luar.
Sementara itu, lebih dari setengahnya membawa bekal makanan dengan aroma menyengat karena mereka cenderung memiliki sifat antisosial.
Aroma makanan yang paling menyengat, salah satunya berasal dari bekal ikan makarel atau sarden, kemudian keju dan telur. Karena aromanya yang begitu menyengat, 1 sampai 5 pekerja tega megusir teman sekantornya yang membawa bekal tersebut dan meminta menyantapnya di luar ruangan kantor.
Walaupun begitu, tidak semua aroma makanan dapat menggantu rekan kerja. Roti panggang yang diolesi dengan butter serta aneka kue hangat dan sandwich bacon menduduki puncak daftar aroma makanan terbaik.
Foto: iStock
|
Mneyantap bekal makanan di meja tidak hanya sekedar melanggar etika. Akan tetapi hal ini juga bisa menambah berat badan. Para ahli telah memperingatkan bahwa budaya seperti ini yang berkembang di kantor bisa menyebabkan penambahan berat badan karena mereka seharian hanya duduk saja tanpa beranjak atau berjalan ke luar kantor.
Psikolog kesehatan mengatakan hal ini dapat mengalihkan perhatian orang untuk melupakan jika dirinya sudah makan. Dan tentu konsentrasi antara makan dan bekerja akan terpecah.
Para peneliti di Surrey University juga memperingatkan bahwa cara ini bisa membuat seseorang mudah lapar dan ingin makan lagi karena tidak memiliki waktu makan di luar kantor.
"Orang yang menikmati makanan secara Al Desko berisiko untuk meningkatkan asupan makanan mereka di kemudian hari yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas," tutur Profesor Jane Ogden, selaku penulis utama dalam penelitian yang dilansir dalam Daily Mail (27/11).
Foto: iStock
|
Menurutnya rasa kenyang tidak hanya sebatas hasil dari otak dan reaksi kimia, akan tetapi juga presepsi yang dipengaruhi oleh pembelajaran, emosi dan gangguan.
Selain konsentrasi terpecah dan bisa menambah berat badan, makan di meja kantor yang dekat dengan komputer juga dinilai tidak higienis. Karena dekat dengan keyboard komputer dan permukaan meja kerja penuh dengan jutaan bakteri.
Di tahun 2014, Dr Lisa Ackerley, guru besar di Royal Society of Public Health memperingatkan bahwa pekerja kantor rata-rata datang dengan kontak sekitar 10 juta bakteri per hari.
"Kita tahu dari banyaknya penelitian diperoleh fakta ada 3.000 organisme per 2,5 centimeter persegi di keyboard atau lebih dari 1.600 di mouse komputer," tutur Ackerley.
Dengan banyaknya bakteri yang ada, bayangkan jika Anda makan tanpa mencuci tangan terebih dulu. Ada berapa banyak bakteri yang pindah ke mulut. Diketahui sekitar 16 persen orang membawa norovirus, yang menyebabkan muntah dan diare, tapi tidak menunjukkan gejala.
"Jadi Anda mungkin merasa baik-baik saja, padahal Anda membawa virus dan menyebarkannya di sekitar kantor," tutur Dr Ackerley.
Ia merekomendasikan untuk menggunakan hand sanitizer di meja makan dan rajin untuk mencuci tangan.
(odi/ani)
0 Response to "Sering Makan Siang di Meja Kantor Juga Bisa Bikin Berat Badan Naik, Ini Alasannya"
Posting Komentar