Ini Alasan Anthony Bourdain Tak Mau Makan di Restoran Donald Trump

Celebrity chef Anthony Bourdain kini tengah mendapat sorotan. Terkait pernyataannya yang menolak makan di restoran dibawah naungan properti Donald Trump. Apa sebabnya?

Dalam wawancara bersama Eater (21/12), Bourdain dimintai pendapatnya tentang Alessandro Borgognone. Sushi chef ini diketahui memutuskan memindahkan restorannya, Sushi Nakazawa, ke jaringan hotel milik Donald Trump di Washington D.C.

Dengan tegas Bourdain menyatakan tak akan pernah mau bersantap di restoran Chef Borgognone. "Saya punya ucapan penghinaan untuk dia, ucapan dan penghinaan lengkap," tutur Bourdain.

Chef berusia 60 tahun ini menganggap langkah Borgognone membuka restoran di properti milik Trump tidak membantu. "Saya tidak meminta Anda mulai memasang barikade sekarang, tapi ketika mereka datang dan bertanya, 'Apakah Anda bersama kami?' Anda punya pilihan. Anda bisa menjawab, 'Tidak, terima kasih,'" jelas Bourdain.

Foto: ATTN

Seperti diketahui, Trump telah bersumpah mendeportasi 2-3 juta imigran gelap yang diklaimnya punya catatan kriminal. Hal ini segera ia lakukan usai dirinya berkantor resmi pada bulan Januari.

Menanggapi isu imigran sekaligus langkah Chef Borgognone yang dianggapnya kurang tepat, Bourdain berkicau di Twitter pada Kamis (22/12) kemarin. "Saya tidak memboikot apapun. Saya memilih untuk tidak menjadi pelindung chef yang diam-diam mendukung deportasi setengah orang-orang yang pernah bekerja dengannya."

Hingga berita ini dibuat, kicauan Bourdain tersebut telah di re-tweet hingga lebih dari 5.800 kali.

Setelah itu, Bourdain juga mengunggah foto formulir Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang digunakan untuk merekrut pekerja asing temporer. Tenaga kerja ditujukan untuk industri pengolahan pertanian dan makanan.

Foto: ATTN

Nampak formulir tersebut ternyata milik winery Virginia yang merupakan usaha anak Trump, Eric. Hal ini mengindikasikan perusahaan Eric Trump sebenarnya mencari tenaga kerja asing dengan biaya impor murah.

Dikutip dari ATTN (22/12), langkah Bourdain ini seolah menunjukkan kepercayaannya pada tenaga kerja asing. Sehingga iapun berani menunjukkan penolakannya untuk bersantap di restoran yang berada di bawah naungan properti Trump.

(odi/adr)