Bubur merupakan olahan nasi yang dimasak dengan lebih banyak air. Hasilnya, butiran beras mengembang hingga lumat dan membentuk adonan yang kental.
Tentu saja rasanya hambar seperti nasi. Konon bubur ini dikenal sejak 300 tahun masehi di China. Sajian ini dibuat untuk menyiasati keadaan darurat pangan. Dengan jumlah beras sedikit bisa dibuat makanan untuk lebih banyak orang.
Seperti nasi, kemudian bubur juga dipadukan dengan aneka lauk dan topping. Mulai dari ayam, cakue, kedelai goreng, kaldu ayam, bawang goreng hingga kerupuk dan sambal.
|
Ada bubur Betawi, bubur Cirebon, bubur Cianjur, bubur Sukabumi, bubur pedas, bubur ase hingga bubur sop. Masing-masing punya racikan berbeda dengan citarasa yang unik.
Dalam ulasan detikfood kali ini kami akan mengajak Anda mengenal bagaimana bubur gurih ini beradaptasi dengan kuliner lokal. Mulai di Jawa, Sumatra hingga Kalimantan dan Sulawesi.
Selain beragam paduan bahan lokal, bubur nusantara juga banyak paduannya. Demikian juga dengan bubur dengan rasa manis yang dibuat dari tepung beras.
|
Bubur manis ini menjadi bagian dari tradisi dan upacara budaya di berbagai daerah di Indonesia. Rasa manis dan tekstur lembutnya melambangkan kebaikan.
Seperti bubur gurih, bubur manis juga punya banyak variasi. Ditambah gula merah, ubi, biji mutiara, cantel, santan, pisang hingga daun pandan serta suji.
Ulasan khusus detikfood akan mengajak Anda mengenal juga beragam jenis bubur manis. Trik membuatnya hingga tempat-tempat asyik untuk menikmatinya.
(odi/lus)
0 Response to "Dari China Beradaptasi dengan Selera Lokal Indonesia"
Posting Komentar