Nyam! Tak Perlu Dibuang, Sendok Ini Bisa Langsung Dimakan

Jumlah limbah sendok plastik semakin meningkat. Sebagai solusi, pria asal India ini membuat sendok yang bisa dimakan.

Setiap tahun ada 120 miliar keping alat makan plastik yang dibuang di India. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan terutama bagi lingkungan mengingat plastik sulit didaur ulang.

Narayana Peesapaty pun berinisiatif membuat alat makan yang bisa dimakan sebagai solusi untuk kurangi limbah plastik. Bernama Bakeys, produk ramah vegan ini dibuat dari beras, gandum, dan sorghum. Sorghum dipilih sebagai bahan utama karena tidak mudah lembek saat digunakan bersama cairan. Uniknya Bakleys dibuat dalam 3 rasa yaitu gurih (garam dan jinten), manis (gula), dan tanpa rasa.

"Rasanya seperti kue kering karena kami tidak menggunakan lemak apapun. Ini cocok dimakan dengan hidangan apapun. Rasa makanan 'masuk' ke dalam sendok," ujar Peesapaty seperti diberitakan The Guardian (13/4).

Foto: Foto: Bakeys

Melalui Kickstarter, ia mencari dana untuk Bakeys sebanyak 20.000 USD atau sekitar Rp 260.930.000. Namun dana yang terkumpul rupanya mencapai 12 kali lipat dari jumlah tersebut. Peesapaty mengatakan, "Ini sangat sederhana dan kesederhanaan inilah yang menarik perhatian banyak orang."

Dengan latar belakang profesi manajemen kehutanan, Peesapaty mengatakan ingin menggunakan material mentah yang tidak memberi banyak tekanan pada sumber daya air. Meskipun dibuang usai dipakai, Bakeys juga mudah terurai dalam beberapa hari.

Produk ini juga diklaim lebih ramah lingkungan dibanding sendok plastik jagung yang membutuhkan panas tinggi untuk diurai. Bakeys dikemas dalam tas kertas dan dikirim menggunakan styrofoam untuk mencegahnya retak. Mengenai hal ini, Peesapaty mengakui praktek ini kurang ramah lingkungan. Iapun sedang mencari alternatif yang lebih baik.

Foto: Foto: Bakeys

Di India Bakeys rupanya sudah diproduksi sejak 2011. Ada pabrik di Hyderabad yang menjual 1,5 juta sendok Bakeys untuk memenuhi kebutuhan penyajian makanan di acara pernikahan maupun acara lainnya.

Ke depannya Peesapaty berharap bisa menjual sumpit dan garpu yang bisa dimakan dan tentu ramah lingkungan. Tiap sendok Bakeys dijual seharga 2 rupee atau sekitar Rp 390. Harga ini 2 kali lebih mahal dari sendok plastik sehingga jadi hambatan pemasaran Bakeys.

Peesapaty berharap bisa menjual Bakeys seharga 1 sampai 1,5 rupee saja (Rp 195-293). Ia juga ingin bahan-bahan pembuatan Bakeys didatangkan langsung dari petani. Sebelumnya ada pula Edible Spoon Maker di Brooklyn, Amerika Serikat. Sendok ini bisa dimakan dan akan matang dalam waktu 3 menit.

(odi/adr)