Dikenal dengan sebutan roti bumbu, roti isi ini sering jadi camilan dan oleh-oleh warga Bandung sejak tahun 1950. Meski tak sepopuler seperti martabak, tapi roti produksi toko roti Cari Rasa, di Pasar Kosambi, Bandung. Bahkan Roti Cari Rasa diklaim sebagai roti bakar pertama di Bandung.
'Roti Cari Rasa' yang terletak di Pasar Kosambi menyediakan sejumlah pilihan rasa, ukuran dan bisa dipanggang atau tidak.
"Ada rasa yang biasa isinya cokelat dan selai kacang, ada campur keju, keju kornet," kata Tata Gunawan saat ditemui detikFood di kediamannya, yang tak jauh dari lokasi toko, Rabu (16/11/2016).
|
Roti favorit toko roti ini adalah roti bakar dengan rasa cokelat campur keju yang disajikan dalam kondisi panas. Lelehan cokelat bercampur keju dan empuknya roti menyatu manis gurih di dalam mulut.
"Kalau rasa masih sama kayak dulu tinggal dipilih sesuai dengan selera masing-masing," kata pria anak ketiga dari H.Ama ini.
Beberapa bentuk roti yang disediakan mulai dari roti yang tawar setengah lingkaran, roti maxim, roti kasino yang bergerigi dan roti kadet. Semuanya dibuat sendiri di rumahnya.
Maka tak aneh jika aroma wangi roti tercium di seluruh ruangan di rumah Tata. Juga banyak tumpukan roti yang sudah matang dan siap untuk dijual kepada pelanggan.
|
"Roti ini diracik dengan tepung kadar protein 12 persen. Dengan kadar seperti itu pengembangan roti pun tidak terlalu cepat. Kalau pakai protein rendah pengembangan roti akan lemah atau kurang," jelas Tata Gunawan.
Harga roti cukup terjangkau. Dibanderol dari mulai Rp 15.000 sampai Rp 30.000 tergantung dari rasa roti yang dipesan. Sementara itu untuk roti kecil dibanderol dengan harga Rp 5.000 untuk roti yang besar dibanderol hingga Rp 46 ribu.
"Roti bumbu rasanya tidak berubah masih sama seperti dulu dan sidah jadi ciri khas kami," lanjutnya.
Roti Cari Rasa telah berdiri sejak tahun 1960. Tak terhitung sudah berapa generasi yang menikmati cita rasa roti lokal yang kualitasnya tak kalah demgan roti buatan bakery modern.
|
Tata pun bersyukur setiap harinya toko roti yang di Pasar Kosambi tidak pernah sepi. Bahkan pada malam hari Tata sering datang ke tokonya untuk membantu melayani pembeli.
"Kalau pelanggan dari dulu sampai sekarang syukur ya masih tetap ramai dan sudah jadi pelanggan setia," tandasnya.
Bagi warga yang penasaran dengan rasa dari Cari Rasa, tak perlu jauh-jauh ke tokonya. Karena sang pemilik juga kerap menjual rotinya yang didistribusikan menggunakan 200 gerobak keliling, 20 becak roti dan pangkalan-pangkalan roti bakar yang tersebar di Bandung.
"Jika dihitung kurang lebih ada 10 ribu potong roti ukuran kecil yang kita produksi dan menghabiskan sekitar enam kwintal adonan dalam sehari," pungkasnya.
(odi/adr)
0 Response to "'Cari Rasa,' Roti Bakar Pertama di Bandung yang Tak Pernah Surut Penggemar"
Posting Komentar