Indonesia memperkenalkan aneka hidangan yang sudah disiapkan Chef Dwito Nugroho Satmoko dan Chef Dicky Andrean. Pada hari pertama ada nasi Padang, bakwan dan perkedel jagung. Untuk lauk nasi Padang antara lain ayam pop, gulai ayam, gulai kuning ikan, ayam bakar dan rendang.
Sementara hari kedua tersaji sate buntel, sate ayam, nasi goreng, dan gulai kambing. Tak ketinggalan gorengan seperti bakwan dan tahu berontak.
Menurut Chef Dwito, seluruh makanan yang disajikan habis dipesan pengunjung. Hari pertama sudah habis dari pukul 20.00, sedangkan hari kedua pukul 21.00 waktu setempat.
|
Hal serupa juga dikatakan Tito dari Es Teler 77, yang ikut membuka stand di festival.
"Sekitar 550 porsi habis semua dua hari. Karena saya bawa bahan untuk 200 es teler, nasi goreng dan sekitar 150 porsi bakso dan otak-otak," ujar Tito.
Ric, pria Amerika yang mengunjungi stand Es Teler 77, mengatakan suka dengan sambal dan nasi goreng Indonesia. Ia terus mencoba tiga jenis sambal yang tersedia di meja stand dan mencampurkannya ke nasi goreng.
|
Masyarakat Laos juga menikmati makanan Indonesia. Seperti bakwan dan tahu goreng.
|
Vongxay, warga Laos lainnya menyampaikan kesan yang sama. "Festivalnya asik banget. Saya baru pertama coba makanan Indonesia dan cocok. Tadi sempat coba nasi goreng dan tahu goreng. Sampai saya beli lagi tahu gorengnya."
(odi/ani)
0 Response to "Es Teler dan Gorengan Juga Diminati Pengunjung ASEAN Plus Music & Culinary Festival"
Posting Komentar