Analisis ilmiah dari sebuah tembikar yang berusia 8.000 tahun ternyata diidentifikasi jadi pertama kalinya awal wine dibuat. Menurut laporan dalam Prosiding National Academy of Sciences, sebelumnya, ada bukti lain mengenai wine di Near East yang tercatat pada 5.400-5.000 SM (sekitar 7.000 tahun yang lalu). Disebut-sebut wine ini berasal dari Pegunungan Zagros di Iran.
Baca juga: Red Wine dan White Wine Sudah Biasa, Bagaimana dengan Green Wine?
|
Walaupun begitu, beberapa penelitian juga mengatakan, wine yang terbuat dari beras pertama kali muncul di China sekitar 9.000 tahun yang lalu dan kemudian diikuti oleh wine berbasis anggur fermentasi di Iran. Untuk memperjelas hal ini, para ilmuwan pun menelaah lebih dalam tentang hasil penemuan wine.
"Kami percaya ini adalah contoh tertua dari domestikasi Eurasian dalam produksi anggur," tulis Stephen Batiuk, seorang peneliti di University of Toronto dalam SCMP (14/11).
Para ilmuwan ini berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Israel dan Georgia. Mereka telah bekerja selama 4 tahun terakhir untuk menganalisis kembali situs arkeologi yang ditemukan puluhan tahun yang lalu.
Fragmen dari tong berbahan tembikar dengan hiasan motif anggur ditemukan di dua situs arkeologi yang disebut Gardachrill Gora dan Shulaveris Gora, sekitar 50 kilometer, Selatan ibukota Georgia, Tbilisi.
Baca juga: Bukan dari Buah Anggur, Wine Ini dari Tomat dan Apel, Mau Cicip?
Para ilmuwan menggunakan metode baru untuk menganalisis residu yang diawetkan di dalamnya. Mereka menggunakan beberapa teknik kimia yang dikenal sebagai kromatografi serta spektrometri massa. Analisis dari senyawa kimia ini adalah asam tartarat, senyawa sidik jari untuk anggur dan wine," menurut laporan PNAS.
Tak hanya itu, Periset juga menemukan tiga asam organik yang terkait seperti malicm succinic dan citric dalam residu dalam delapan stoples.
Penemuan ini menandai asal mula praktik periode Neolitik 6.000 SM. Periode Neolitik dimulai sekitar 15.200 SM di beberapa Timur Tengah dan berakhir antara 4.500 dan 2.000 SM. Selama era ini, orang mulai bertani, beternak, membuat alat, kerajinan hingga tenun.
|
"Wadah tembikar idealnya untuk pengolahan, penyajian dan penyimpanan minuman fermentasi ditemukan pada periode ini bersamaan dengan kemajuan teknologi, seni hingga kuliner," kata Batiuk.
"Sebagai obat, media keakraban, penenang pikiran dan komoditas bernilai tinggi, wine menjadi fokus dalam bidang agama, farmasi, ekonomi di masyarakat di Near East kuno," jelasnya.
Orang-orang di Georgia membudidayakan anggur Eurasia, Vitis vinifera yang kemungkinan tumbuh melimpah dalam lingkungan yang serupa dengan zaman modern Prancis dan Italia.
"Domestikasi anggur rupaya mengarah pada munculnya budaya minum wine di kawasan ini. Selain itu buah anggur Eurasia kini juga menyumbang 99,9 persen pembuatan wine yang dibuat saat ini dan berakar dari Kaukasia," Kata Batiuk.
|
McGroven yang turut menulis studi alam tahun 1996 juga menempatkan bukti paling awal untuk wine anggur di Iran, mengatakan bahwa pencarian artefak tertua akan berlanjut.
"Situs lain di Kaukasus Selatan di Armenia dan Azerbaijan pada akhirnya mungkin menghasilkan bukti awal untuk viniculture daripada Georgia," kata McGoven.
McGoven menambahkan bahwa,"Pegunungan Taurus di Turki Timur juga merupakan kandidat utama untuk eksplorasi lebih lanjut dengan situs monumentalnya di Gobekli Tepe dan Nevali Cori di daerah hulu Sungai Tigris yang berasal dari 9.500 SM."
Baca juga: Telah Ditemukan Jejak Wine Berumur 6.000 Tahun di Yunani
(lus/lus)
0 Response to "Ditemukan Tembikar Bermotif Anggur, Ternyata Wine Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu"
Posting Komentar